Senin, 02 Juli 2012

Euforia Demokrasi Jakarta





Tinggal hitungan hari....seluruh warga Jakarta, khususnya yang telah memiliki hak pilih akan melaksankan pesta demokrasi untuk memilih secara langsung Gubernur dan Wakil Gubernur yang bakal mimpin Jakarta ke depan....

11 Juli  mendatang boleh jadi merupakan hari yang sangat menentukan bagi kita (warga Jakarta). Di hari ini lah, akal sehat, rasio, logika, emosi bahkan sikap acuh tak acuh kita bakal dipertaruhkan. Apakah nanatinya, akal sehat kita, rasio, logika, emosi atau sikap acuh tak acuh yang akan menjadi pertimbangan dalam memilih pemimpin Jakarta ke depan.

Dan yang pasti harus diingat..kita harus memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan bagi kota Jakarta maupun bagi jutaan warga yang tinggal dan menggantungkan hidup di Ibu Kota negara ini. Bukan hanya pemimpin yang hanya bisa memberikan janji-janji manis, uang ratusan ribu untuk tiap warga ataupun mampu sekedar bingkisan sembako dan lainnya di saat kampanye. Tapi tak mampu berbuat apa-apa saat berkuasa--apalagi hanya memanfaatkan jabatannya demi memperkaya diri dan kelompoknya.

Jadi....marilah kita memilih pemimpin Jakarta dengan hati, bukan dengan emosi--apalagi hanya didasarkan pertimbangan karena telah menerima uang ratusan ribu rupiah atau bingkisan sembako dari salah satu pasangan calon.

Selamat berdemokrasi warga Jakarta...Semoga pemimpin yang kita pilih adalah orang yang bukan hanya mampu menampung aspirasi dan keluhan-keluhan kita. Tapi pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan buat Jakarta dan masyarakatnya yang selama ini dihantui oleh kesemerawutan lalulintas (alias macet), banjir, sampah dan berbagai persoalan lain yang masing menggelayuti kota yang kini berusia 385 tahun ini. ***SALAM 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar